SEPERCIK TINTA
HAUL ALMAGHFURLAH KH. MUHSONUDIN
K.H.Muhsonudin adalah
Pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Huda. Beliau Lahir pada tanggal 13 Februari
tahun 1934 didesa kaliabu (sebuah desa yang berada pada kecamatan salaman
bagian baratdaya dari kota Magelang. K.H.Muhsonudin menikah dengan
wanita yang bernama Ny.Nurul Istiqomah, beliau lahir pada tanggal 5
November 1951. Keduanya bersama sama mengabdikan dirinya kepada masyarakat
dengan cara menyelenggarakan pendidikan islam dipesantren yang di singgahinya.
Pada
tanggal 6 Jumadil Akhir 1378 /18 Desember 1958 usailah jenjang pendidikan
di berbagai pesantren Jawa. Setelah itu, kemudian Beliau kembali ke desa
asalnya, untuk beramal menyebarluaskan ilmu yang beliau timba di berbagai
pesantren ke masyarakat. K.H.Muhsonudin mulai mendirikan pesantren
pada tanggal 7 Dulqoidah 1378 /14 Juni 1959, atas ridho gurunya yang
dinamai “Pondok Pesantren Mamba’ul Huda”.
Pesantren inilah kemudian menjadi destinasi para
santri yang belajar kitab kuning dan turats sampai ilmu pekerjaan untuk bekal
hidup berkeluaraga dan bermasyarakat. Karena ilmunya yang cukup banyak,
masyarakat kemudian mengenal Kh Muhsonudin sebagai ulama Syaja’ah, Multitalent,
Tangguh dan kharismatik.
K.H.Muhsonudin wafat pada hari malam jum’at pon 22 Rojab 1416
atau tanggal 15 Desember tahun 1995. Kemudian Beliau dimakamkan tepatnya
didusun Ngampel desa Kaliabu Salaman Magelang yang pada saat itu dihadiri oleh
sebagian Ulama Nasional dan pejabat pimpinan kenegaraan. Nyai HJ.Nurul Istiqomah wafat pada hari selasa legi 11 Robi’ul
Akhir 1435 / 11 Februari 2014. Beliau dikenal dari kalangan keluarga
selalu mengisi waktu luangnya dengan bersholawat kepada Junjungan Nabiulloh
SAW, hingga sampai wafatnya.
MAJELIS SHOLAWAT MAMBA’UL HUDA
JUM'AT PON
KENAPA HARUS MALAM JUM’AT PON...?
Bukan soal mistis atau malam keramat atau bisa dibilang “malam sakral”menurut
mitologi pada umumnya ya, tapi menurut informasi terpercaya, rutinitas Mamba’ul
Huda Bersholawat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati wafatnya
Almaghfurlah KH. Muhsonudin, sang pendiri Ponpes. Sebagai santri, tiada
salahnya kita untuk mahabbah dan ta’dhim kepada seorang pendiri pondoknya,
bahkan diwajibkan. Karena dalam kitab Ta’lim muta’allim “cinta dan ta’dhim
seorang murid kepada gurunya merupakan sebuah kewajiban agar ilmu yang
didapatkan bisa barokah dan manfaat.
Disisi lain, menurut sejarah yang ada beliau sangat mencintai
sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga sebagai salah satu
jalan memperbesar rasa cinta kita kepada Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.
Maka dari itu Malam Jum’at Pon sebagai malam rutinitas santri Mamba’ul
Huda bersholawat secara bersamaan dalam satu wadah MAJELIS SHOLAWAT MASA MUDA.
Harapan kedepannya, kami sebagai santri tidak hanya bisa mengaji
dan rutin sholawatan setiap malam jum’at pon ini, tapi juga dapat memparbesar
mahabbah kita kepada nabi Muhammad dan juga para ulama’. Serta dapat mengajak
masyarakat luas untuk ikut didalamnya.
Sekian, semoga bermanfaat.. aamiin
salam_mamba’ul_huda_s@ntri..
0 Komentar