Janganlah kamu membanggakan harta benda dan janganlah
kamu membanggakan nasab / keturunan.
Seyogyanya bagi seorang yang berakal untuk tidak
membanggakan harta yang ia miliki baik berupa emas dan perak. Karena
sesungguhnya semua itu adalah meteri yang akan sirna, seperti halnya seorang
yang berakal hendaknya tidak membanggakan kemulyaan nasabnya. Karena
sesunguhnya manusia itu mulia karena indahnya perbuatannya, bukan karena
mulianya bapak atau kakeknya.
"watak dasar manusia itu telah disebutkan dalam
alqur'an surat Al Hadid :20
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا
لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ
وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ
فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ
شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ
إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُور
I'lamū annamal-ḥayātud-dun-yā la'ibuw wa lahwuw wa zīnatuw wa tafākhurum
bainakum wa takāṡurun
fil-amwāli wal-aulād, kamaṡali
gaiṡin a'jabal-kuffāra
nabātuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yakụnu huṭāmā, wa fil-ākhirati 'ażābun
syadīduw wa magfiratum minallāhi wa riḍwān, wa mal-ḥayātud-dun-yā
illā matā'ul-gurụr
Arti: Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
0 Komentar